Sabtu, 16 Februari 2013

OTONOMI DAERAH DAN PERMASALAHANNYA

OTONOMI DAERAH
     Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik yang dalam pelaksanaan pemerintahannya dibagi atas daerah-daerah propinsi dan daerah propinsi dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap propinsi, kabupatan dan kota mempunyai pemerintahan daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemerintah daerah berhak menetapkan Peraturan Daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi daerah dan tugas pembantuan. Pembahasan materi Hakikat Otonomi Daerah menggunakan sejumlah kata kunci yang dapat mengantarkan kalian untuk lebih mengenal berbagai istilah dalam pelaksanaan Otonomi Daerah. Agar istilah-istilah tersebut dapat kalian kuasai dengan baik, kalian dapat mempelajarinya melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang- Undang Republik Indonesia nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Pemerintah adalah perangkat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari Presiden beserta para menteri. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta perangkat daerah otonom yang lain sebagai badan eksekutif daerah. DPRD adalah Badan legislatif daerah .
     Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintah oleh Pemerintah kepada Daerah Otonom dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada Gubernur sebagai Wakil Pemerintah dan/atau perangkat pusat di daerah. Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan desa serta dari daerah ke desa untuk melaksanakan tugas tertentu yang disertai pembiayaan, sarana, prasarana serta sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan mempertanggung jawabkannya kepada yang menugaskan. Otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Daerah Otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Wilayah Administrasi adalah wilayah kerja Gubernur selaku wakil pemerintah. Instansi Vertikal adalah perangkat departemen dan/atau lembaga pemerintah non departemen di daerah. Pejabat yang berwenang adalah pejabat pemerintah di tingkat pusat dan/atau pejabat pemerintah di daerah propinsi yang berwenang membina dan mengawasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

MASALAH DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
     Dalam mengimplementasikan otonomi daerah, saya melihat setidaknya ada tiga masalah yang memerlukan perhatian khusus. Masalah itu meliputi sistem politik di tingkat regional yang belum berkembang secara efektif dan efisien, kurangnya sosialisasi, serta sumberdaya manusia yang masih kurang berkualitas. Sistem politik yang belum efektif-efisien di tingkat regional dikarenakan kekaburan hubungan antara bupati dengan gubernur. Antara pemerintah propinsi dengan pemerintah kabupaten/kota, sekarang benang merahnya tidak jelas.
     Demi keutuhan NKRI, para gubernur sebagai kepanjangan tangan pemerintah pusat seyogianya tidak dipilih, melainkan diangkat oleh presiden, sehingga dengan sendirinya DPRD tingkat propinsi pun menurut saya tidak perlu ada lagi. Kalau gubernur tetap dipilih dan DPRD propinsi tetap dipertahankan, maka yang terjadi adalah dualisme kepemimpinan antara bupati dengan gubernur, yang pada gilirannya dapat menyulitkan keterpaduan, selain juga memboroskan uang negara.
Sebagai administratur yang bertugas dan berwewenang mengkoordinasi jalannya pemerintahan di daerah, gubernur tidak perlu menjadi orang politik. Kalau gubernur dan bupati sama-sama dipilih, maka masing-masing akan merasa independen dan saling tidak terkait, padahal keduanya sama-sama bertanggung jawab atas jalannya pemerintahan dan pembangunan di daerah. Oleh karena itu gubernur harus benar-benar diposisikan sebagai koordinator lintas-kabupaten, dan itu hanya mungkin berjalan efektif jika dia netral politik dan diangkat oleh presiden.

     Akan halnya para bupati, sebagai ujung tombak pelaksanaan otonomi daerah haruslah tumbuh dari masyarakat dan memiliki rasa tanggung jawab moral bagi pembangunan daerah dan nasib rakyatnya. Mereka wajib menempatkan diri sebagai bapak, guru, dan pelindung rakyat. Karenanya pertama-tama harus diupayakan agar pemilihan bupati tidak seperti 'dagang sapi'. Untuk itu idealnya bupati dipilih langsung oleh rakyat secara demokratis, bahkan saya menganggap ini sebenarnya lebih mendesak daripada pemilihan presiden langsung.
     Kalau tidak, maka sinyalemen sementara orang bahwa para bupati dapat menjadi raja-raja kecil yang otoriter tidaklah berlebihan, sebab potensi kearah itu memang sangat mungkin. Hendaknya dipahami bahwa umumnya manusia mau jadi pemimpin karena ingin dihargai rakyat; kalau dia tumbuh dari rakyat, maka akan selalu mengusahakan yang terbaik bagi rakyat yang dipimpinnya; dia tidak akan sampai hati berbuat apa pun yang merugikan rakyat. Adapun menyangkut kurang handalnya sumberdaya manusia, ada beberapa strategi yang kita implementasikan di Jambi, terutama dengan memberikan pemahaman pada masyarakat bahwa dengan adanya otonomi berarti kreativitas mereka sangat dibutuhkan. Untuk itu dalam konteks sumberdaya manusia, kita di Jambi mencoba membangun semacam gerakan yang dinamakan 'sarjana entrepreneur masuk desa'; para sarjana yang berbakat bisnis tapi tidak punya uang dan jaringan, kita turunkan ke desanya masing-masing. Mereka tinggal di desa sebagai perpanjangan tangan dalam menyampaikan misi, seraya mereka sendiri mencari peluang-peluang yang bisa distimulasi menjadi basis bisnisnya, agar pada ujungnya menjadi contoh bagi orang-orang desa.
     Gagasan tersebut antara lain diinspirasi dan didasarkan pada pertimbangan bahwa bangsa Indonesia sejak dulu sudah banyak berimproviasi. Presiden Soekarno telah berhasil menanamkan kesadaran berbangsa satu yang sangat tinggi, Presiden Soeharto berhasil menanamkan kesadaran bertani untuk memenuhi kebutuhan (subsisten).

     Setelah itu, sebenarnya kita berada pada tahap ketiga, yakni rakyat mulai berpikir tidak saja memenuhi kebutuhan makan sendiri, melainkan mulai bercocok tanam untuk dijual, dan ini berarti mengubah pola subsisten menjadi pola industri. Pola industri itu merupakan sebuah budaya, dan sekarang ini sedang tidak cukup berkembang, sehingga kita semua berkewajiban mendorong dan menumbuhkannya.

Rabu, 23 Januari 2013

evolusi perkembangan mamalia


A.    Evolusi Perkembangan Mamalia
Mamalia muncul pada zaman Trias sekitar 200 juta tahun lalu. Masa eksaknya belum pasti dan hal ini terutama karena masalah definisi semata. Jenkins et al (1997) berpendapat mamalia muncul pada masa yang lebih tua (Trias tengah) dari ilmuan lainnya, berdasarkan fosil yang menunjukkan keanekaragaman yang berarti saat 200 juta tahun lalu.

Mamalia berevolusi dari sejenis reptil, sejalan dengan evolusi dinosaurus yang juga berasal dari jenis lain reptil purba. Transisi dari reptil menjadi mamalia berada dalam deretan yang halus, diperkuat oleh bukti fosil dengan sejumlah bentuk perantara, begitu mirip secara anatomi sehingga sulit memilih salah satunya dan mengatakan “inilah mamalia pertama.” Salah satu perbedaan kerangka penting antara reptil dan mamalia terletak pada telinga dalam, dimana reptil hanya memiliki satu tulang sementara mamalia memiliki tiga tulang, sehingga memperkuat jangkauan frekuensi dan sensitivitas telinga mereka.
Mamalia mesozoikum purba berukuran kecil dan sangat mungkin bersifat nokturnal, mirip dengan shrew modern namun merupakan anggota kelompok yang kini telah punah. Diversifikasi plasenta menjadi ordo-ordo mamalia sekaran, dari perissodactyl hingga primata, tidak terjadi hingga hampir 150 juta tahun setelah mamalia pertama muncul.
Mamalia plasenta atau secara formal bernama Eutheria, adalah mamalia yang dilengkapi dengan plasenta, dan karenanya mampu merawat anak mereka didalam tubuh mereka sendiri untuk periode yang lebih panjang, berbeda dengan marsupial dan monotremata petelur.
http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2011/03/bayi-platipus.jpg?9d7bd4
Mamalia monotremata
Masa kemunculan mamalia plasenta juga berada pada sekitar masa kepunahan massa di perbatasan Kapur-Tersier (KT boundary). Masa kepunahan ini paling terkenal karena punahnya dinosaurus, walaupun mereka hanya membentuk minoritas kecil hewan yang punah di saat itu.
Waktu eksak peristiwa ini masih misteri, namun segera setelah dinosaurus punah, mamalia (begitu juga burung) mengalami radiasi adaptif besar. Semua ordo modern, termasuk kita sendiri, dapat dilacak asal usulnya hingga periode ini. Kecepatan diversifikasi ini merugikan karena ini membuat hubungan antara kelompok utama mamalia sulit dipisahkan, walaupun beberapa kemajuan telah dilakukan belakangan ini.
Mamalia memiliki karakteristik dengan adanya rambut, kelenjar mamae, otak yang lebih besar bila dibandingkan dengan vertebrata lain dengan ukuran yang sama, diferensiasi geligi. Mamalia berkembang dari leluhur reptilia lebih awal dari burung. Fosil tertua diyakini merupakan mamalia berumur 220 juta tahun, masa Trias.
Leluhur mamalia merupakan salah satu di antara hewan terapsida, yang merupakan bagian dari cabang sinapsida dari filogeni reptilia. Terapsida menghilang saat dinosaurus berlimpah, tetapi mamalia yang berasal dari terapsida hidup berdampingan dengan dinosaurus selama zaman Mesozoikum. Sebagian besar mamalia zaman Mesozoikum berukuran kecil dan sebagain besar mungkin merupakan pemakan serangga. Beragam bukti, seperti ukuran lubang mata, menyiratkan bahwa mamalia kecil adalah hewan nokturnal.
 http://mahmuddin.files.wordpress.com/2012/08/evolusi-mamalia.png?w=335&h=333
Gambar 1. Filogenetik primata
 Setelah kepunahan massal di masa Kretasesus, saat zaman Senozoikum datang, mamalia sedang melakukan radiasi adaptif besar-besaran. Keanekaragaman itu diwakili oleh tiga kelompok utama, yaitu monotrema (mamalia bertelur), marsupial (mamalia berkantung), dan mamalia eutheria (mamalia berplasenta).
Primata pertama kemungkinan diturunkan dari insektivora. Dua sub kelompok primate modern adalah anggota Prosimian (lemur) dan Anthropoid. Fosil tertua mirip manusia yang telah ditemukan diberi nama Ardipithecus ramidus, primate penghuni hutan Afrika yang berumur 4,4 juta tahun di Afrika. Postur berdiri tegak dievolusikan sebelum pembesaran otak pada hominid. Spesies pertama Homo habilis, berumur sekitar 2,5 juta tahun,  hidup berdampingan dengan hominid yang berotak lebih kecil yang merupakan anggota genus Australopithecus. Homo erectus merupakan keturunan H. habilis mungkin merupakan hominid pertama yang berkelana keluar daerah tropis dan masuk ke daerah beriklim lebih dingin. Homo erectus menjadi versi primitive Homo sapiens yang beraneka ragam sesuai daerah masing-masing termasuk Neanderthal.
Menurut model multiregional, manusia modern berkembang di beberapa lokasi Neanderthal dan Homo sapiens primitive lain. Sebaliknya, model monogenesis memandang semua percabangan sebagai garis evolusi yang berujung buntu, kecuali Homo sapiens primitif di Afrika. Menurut model ini, penyebaran yang relative baru (100.000 tahun silam) manusia Afrika modern menyebabkan keanekaragaman manusia saat ini. Beberapa peneliti lebih menyukai model intermediat, bahwa manusia modern diturunkan dari migrasi dari Afrika dan mendapatkan beberapa gen dari kelompok primitif non Afrika. Evolusi kultural manusia ditandai dengan adanya manusia pemburu dan pengumpul kemudian berkembang menjadi bidang pertanian, dan akhirnya mencapai revolusi industri, yang sampai saat ini masih terus berlangsung sebagai perubahan teknologi yang semakin cepat.
B. I. Ordo Mamalia
1. Monotremata mamalia berparuh dan bertelur, tidak memiliki putting susu, dan menyedot susu dari bulu induknya, misalnya : platypus (Ornithorynchus anatinus)/ cungur bebek, echidna
Kingdom     :  Animalia
Filum          : 
Chordata
Kelas          : 
Mammalia
Ordo           : 
Monotremata
Famili         : 
Ornithorhynchidae
Genus         :  Ornithorhynchus
Spesies       :  Ornithorynchus anatinus
2. Marsupialia atau Diprotodontia mamalia berkantung, perkembangan embrionik diselesaikan dalam kantung marsupial, misalnya : kanguru (Marcropus sp)
Kingdom     :  Animalia
Filum          : 
Chordata
Kelas          : 
Mammalia
Subkelas     : 
Marsupialia
Ordo           : 
Diprotodontia
Subordo      : 
Macropodiformes
Famili         : 
Macropodidae
Genus         : 
Macropus sp
3. Artiodactyla mamalia yang memiliki kuku dengan jumlah jari kaki yang genap pada masing-masing kaki, herbivore, misalnya : domba peliharaan (Ovis aries), rusa
Kingdom     :  Animalia
Filum          : 
Chordata
Kelas          : 
Mammalia
Ordo           : 
Artiodactyla
Famili         : 
Bovidae
Subfamili     : 
Caprinae
Genus         : 
Ovis
Spesies       : 
Ovis aries
4. Carnivora mamalia pemakan daging, memilki gigi tajam, runcing dan geraham untuk merobek, misalnya : harimau (Panthera sp), anjing, musang
Kingdom    :  Animalia
Filum          :  Chordata
Kelas         :  Mammalia
Ordo          :  Carnivora
Famili         :  Panthera
Spesies       :  Panthera sp

5. Cetacea mamalia yang hidup di laut dengan badan berbentuk ikan, kaki depan mirip dayung dan tidak ada tungkai belakang serta lapisan tebal lemak sebagai insulasi, misalnya : ikan paus (Balaenoptera omurai), lumba-lumba
Kingdom     :  Animalia
Filum          : 
Chordata
Kelas          : 
Mammalia
Subkelas     : 
Eutheria
Ordo           : 
Cetacea
Upaordo     : 
Mysticeti
Famili         : 
Balaenoptiidae
Genus         : 
Balaenoptera
Spesies       :  Balaenoptera omurai
6. Chiroptera mamalia yang memiliki kaki seperti sayap atau bersayap tangan dengan selaput di antara ruas jari sampai ke belakang hingga tungkai depan bagian belakang,  misalnya : kelelawar (Pteropus vampeirus)
Kingdom     :  Animalia
Filum          :  Chordata
Kelas          :  Mamalia
Ordo           :  Chiroptera
Famili         :  Pteropidae
Genus         :  Pteropus
Species       :  Pteropus vampeirus
7. Edentata mamalia yang memiliki geligi tereduksi atau tidak ada sama sekali, misalnya : Armadillo, kukang
Kingdom    :  Animalia
Filum          :  Chordata
Kelas         :  Mamalia
Ordo          :  Edentata
Famili         :  Dasypodidae


8. Insectivora atau Soricomorpha mamalia pemakan serangga, misalnya : tikus cerurut (Crocidura mutina), landak
Kingdom     :  Animalia
Filum          : 
Chordata
Kelas          : 
Mammalia
Ordo           : 
Soricomorpha
Famili         :  Soricidae
Genus         :  Crocidura
Spesies       :  Crocidura mutina
9. Lagomorpha mamalia yang memiliki gigi seri mamalia yang mirip dengan ordo rodentia tetapi memiliki empat gigi seri atau lebih mirip pahat, kaki belakang lebih panjang dibandingkan dengan kaki depan dan diadaptasikan untuk berlari dan melompat, misalnya : Kelinci (Lepuhnigri collis)