Sabtu, 16 Februari 2013

OTONOMI DAERAH DAN PERMASALAHANNYA

OTONOMI DAERAH
     Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik yang dalam pelaksanaan pemerintahannya dibagi atas daerah-daerah propinsi dan daerah propinsi dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap propinsi, kabupatan dan kota mempunyai pemerintahan daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemerintah daerah berhak menetapkan Peraturan Daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi daerah dan tugas pembantuan. Pembahasan materi Hakikat Otonomi Daerah menggunakan sejumlah kata kunci yang dapat mengantarkan kalian untuk lebih mengenal berbagai istilah dalam pelaksanaan Otonomi Daerah. Agar istilah-istilah tersebut dapat kalian kuasai dengan baik, kalian dapat mempelajarinya melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang- Undang Republik Indonesia nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Pemerintah adalah perangkat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari Presiden beserta para menteri. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta perangkat daerah otonom yang lain sebagai badan eksekutif daerah. DPRD adalah Badan legislatif daerah .
     Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintah oleh Pemerintah kepada Daerah Otonom dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada Gubernur sebagai Wakil Pemerintah dan/atau perangkat pusat di daerah. Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan desa serta dari daerah ke desa untuk melaksanakan tugas tertentu yang disertai pembiayaan, sarana, prasarana serta sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan mempertanggung jawabkannya kepada yang menugaskan. Otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Daerah Otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Wilayah Administrasi adalah wilayah kerja Gubernur selaku wakil pemerintah. Instansi Vertikal adalah perangkat departemen dan/atau lembaga pemerintah non departemen di daerah. Pejabat yang berwenang adalah pejabat pemerintah di tingkat pusat dan/atau pejabat pemerintah di daerah propinsi yang berwenang membina dan mengawasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

MASALAH DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
     Dalam mengimplementasikan otonomi daerah, saya melihat setidaknya ada tiga masalah yang memerlukan perhatian khusus. Masalah itu meliputi sistem politik di tingkat regional yang belum berkembang secara efektif dan efisien, kurangnya sosialisasi, serta sumberdaya manusia yang masih kurang berkualitas. Sistem politik yang belum efektif-efisien di tingkat regional dikarenakan kekaburan hubungan antara bupati dengan gubernur. Antara pemerintah propinsi dengan pemerintah kabupaten/kota, sekarang benang merahnya tidak jelas.
     Demi keutuhan NKRI, para gubernur sebagai kepanjangan tangan pemerintah pusat seyogianya tidak dipilih, melainkan diangkat oleh presiden, sehingga dengan sendirinya DPRD tingkat propinsi pun menurut saya tidak perlu ada lagi. Kalau gubernur tetap dipilih dan DPRD propinsi tetap dipertahankan, maka yang terjadi adalah dualisme kepemimpinan antara bupati dengan gubernur, yang pada gilirannya dapat menyulitkan keterpaduan, selain juga memboroskan uang negara.
Sebagai administratur yang bertugas dan berwewenang mengkoordinasi jalannya pemerintahan di daerah, gubernur tidak perlu menjadi orang politik. Kalau gubernur dan bupati sama-sama dipilih, maka masing-masing akan merasa independen dan saling tidak terkait, padahal keduanya sama-sama bertanggung jawab atas jalannya pemerintahan dan pembangunan di daerah. Oleh karena itu gubernur harus benar-benar diposisikan sebagai koordinator lintas-kabupaten, dan itu hanya mungkin berjalan efektif jika dia netral politik dan diangkat oleh presiden.

     Akan halnya para bupati, sebagai ujung tombak pelaksanaan otonomi daerah haruslah tumbuh dari masyarakat dan memiliki rasa tanggung jawab moral bagi pembangunan daerah dan nasib rakyatnya. Mereka wajib menempatkan diri sebagai bapak, guru, dan pelindung rakyat. Karenanya pertama-tama harus diupayakan agar pemilihan bupati tidak seperti 'dagang sapi'. Untuk itu idealnya bupati dipilih langsung oleh rakyat secara demokratis, bahkan saya menganggap ini sebenarnya lebih mendesak daripada pemilihan presiden langsung.
     Kalau tidak, maka sinyalemen sementara orang bahwa para bupati dapat menjadi raja-raja kecil yang otoriter tidaklah berlebihan, sebab potensi kearah itu memang sangat mungkin. Hendaknya dipahami bahwa umumnya manusia mau jadi pemimpin karena ingin dihargai rakyat; kalau dia tumbuh dari rakyat, maka akan selalu mengusahakan yang terbaik bagi rakyat yang dipimpinnya; dia tidak akan sampai hati berbuat apa pun yang merugikan rakyat. Adapun menyangkut kurang handalnya sumberdaya manusia, ada beberapa strategi yang kita implementasikan di Jambi, terutama dengan memberikan pemahaman pada masyarakat bahwa dengan adanya otonomi berarti kreativitas mereka sangat dibutuhkan. Untuk itu dalam konteks sumberdaya manusia, kita di Jambi mencoba membangun semacam gerakan yang dinamakan 'sarjana entrepreneur masuk desa'; para sarjana yang berbakat bisnis tapi tidak punya uang dan jaringan, kita turunkan ke desanya masing-masing. Mereka tinggal di desa sebagai perpanjangan tangan dalam menyampaikan misi, seraya mereka sendiri mencari peluang-peluang yang bisa distimulasi menjadi basis bisnisnya, agar pada ujungnya menjadi contoh bagi orang-orang desa.
     Gagasan tersebut antara lain diinspirasi dan didasarkan pada pertimbangan bahwa bangsa Indonesia sejak dulu sudah banyak berimproviasi. Presiden Soekarno telah berhasil menanamkan kesadaran berbangsa satu yang sangat tinggi, Presiden Soeharto berhasil menanamkan kesadaran bertani untuk memenuhi kebutuhan (subsisten).

     Setelah itu, sebenarnya kita berada pada tahap ketiga, yakni rakyat mulai berpikir tidak saja memenuhi kebutuhan makan sendiri, melainkan mulai bercocok tanam untuk dijual, dan ini berarti mengubah pola subsisten menjadi pola industri. Pola industri itu merupakan sebuah budaya, dan sekarang ini sedang tidak cukup berkembang, sehingga kita semua berkewajiban mendorong dan menumbuhkannya.

Rabu, 23 Januari 2013

evolusi perkembangan mamalia


A.    Evolusi Perkembangan Mamalia
Mamalia muncul pada zaman Trias sekitar 200 juta tahun lalu. Masa eksaknya belum pasti dan hal ini terutama karena masalah definisi semata. Jenkins et al (1997) berpendapat mamalia muncul pada masa yang lebih tua (Trias tengah) dari ilmuan lainnya, berdasarkan fosil yang menunjukkan keanekaragaman yang berarti saat 200 juta tahun lalu.

Mamalia berevolusi dari sejenis reptil, sejalan dengan evolusi dinosaurus yang juga berasal dari jenis lain reptil purba. Transisi dari reptil menjadi mamalia berada dalam deretan yang halus, diperkuat oleh bukti fosil dengan sejumlah bentuk perantara, begitu mirip secara anatomi sehingga sulit memilih salah satunya dan mengatakan “inilah mamalia pertama.” Salah satu perbedaan kerangka penting antara reptil dan mamalia terletak pada telinga dalam, dimana reptil hanya memiliki satu tulang sementara mamalia memiliki tiga tulang, sehingga memperkuat jangkauan frekuensi dan sensitivitas telinga mereka.
Mamalia mesozoikum purba berukuran kecil dan sangat mungkin bersifat nokturnal, mirip dengan shrew modern namun merupakan anggota kelompok yang kini telah punah. Diversifikasi plasenta menjadi ordo-ordo mamalia sekaran, dari perissodactyl hingga primata, tidak terjadi hingga hampir 150 juta tahun setelah mamalia pertama muncul.
Mamalia plasenta atau secara formal bernama Eutheria, adalah mamalia yang dilengkapi dengan plasenta, dan karenanya mampu merawat anak mereka didalam tubuh mereka sendiri untuk periode yang lebih panjang, berbeda dengan marsupial dan monotremata petelur.
http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2011/03/bayi-platipus.jpg?9d7bd4
Mamalia monotremata
Masa kemunculan mamalia plasenta juga berada pada sekitar masa kepunahan massa di perbatasan Kapur-Tersier (KT boundary). Masa kepunahan ini paling terkenal karena punahnya dinosaurus, walaupun mereka hanya membentuk minoritas kecil hewan yang punah di saat itu.
Waktu eksak peristiwa ini masih misteri, namun segera setelah dinosaurus punah, mamalia (begitu juga burung) mengalami radiasi adaptif besar. Semua ordo modern, termasuk kita sendiri, dapat dilacak asal usulnya hingga periode ini. Kecepatan diversifikasi ini merugikan karena ini membuat hubungan antara kelompok utama mamalia sulit dipisahkan, walaupun beberapa kemajuan telah dilakukan belakangan ini.
Mamalia memiliki karakteristik dengan adanya rambut, kelenjar mamae, otak yang lebih besar bila dibandingkan dengan vertebrata lain dengan ukuran yang sama, diferensiasi geligi. Mamalia berkembang dari leluhur reptilia lebih awal dari burung. Fosil tertua diyakini merupakan mamalia berumur 220 juta tahun, masa Trias.
Leluhur mamalia merupakan salah satu di antara hewan terapsida, yang merupakan bagian dari cabang sinapsida dari filogeni reptilia. Terapsida menghilang saat dinosaurus berlimpah, tetapi mamalia yang berasal dari terapsida hidup berdampingan dengan dinosaurus selama zaman Mesozoikum. Sebagian besar mamalia zaman Mesozoikum berukuran kecil dan sebagain besar mungkin merupakan pemakan serangga. Beragam bukti, seperti ukuran lubang mata, menyiratkan bahwa mamalia kecil adalah hewan nokturnal.
 http://mahmuddin.files.wordpress.com/2012/08/evolusi-mamalia.png?w=335&h=333
Gambar 1. Filogenetik primata
 Setelah kepunahan massal di masa Kretasesus, saat zaman Senozoikum datang, mamalia sedang melakukan radiasi adaptif besar-besaran. Keanekaragaman itu diwakili oleh tiga kelompok utama, yaitu monotrema (mamalia bertelur), marsupial (mamalia berkantung), dan mamalia eutheria (mamalia berplasenta).
Primata pertama kemungkinan diturunkan dari insektivora. Dua sub kelompok primate modern adalah anggota Prosimian (lemur) dan Anthropoid. Fosil tertua mirip manusia yang telah ditemukan diberi nama Ardipithecus ramidus, primate penghuni hutan Afrika yang berumur 4,4 juta tahun di Afrika. Postur berdiri tegak dievolusikan sebelum pembesaran otak pada hominid. Spesies pertama Homo habilis, berumur sekitar 2,5 juta tahun,  hidup berdampingan dengan hominid yang berotak lebih kecil yang merupakan anggota genus Australopithecus. Homo erectus merupakan keturunan H. habilis mungkin merupakan hominid pertama yang berkelana keluar daerah tropis dan masuk ke daerah beriklim lebih dingin. Homo erectus menjadi versi primitive Homo sapiens yang beraneka ragam sesuai daerah masing-masing termasuk Neanderthal.
Menurut model multiregional, manusia modern berkembang di beberapa lokasi Neanderthal dan Homo sapiens primitive lain. Sebaliknya, model monogenesis memandang semua percabangan sebagai garis evolusi yang berujung buntu, kecuali Homo sapiens primitif di Afrika. Menurut model ini, penyebaran yang relative baru (100.000 tahun silam) manusia Afrika modern menyebabkan keanekaragaman manusia saat ini. Beberapa peneliti lebih menyukai model intermediat, bahwa manusia modern diturunkan dari migrasi dari Afrika dan mendapatkan beberapa gen dari kelompok primitif non Afrika. Evolusi kultural manusia ditandai dengan adanya manusia pemburu dan pengumpul kemudian berkembang menjadi bidang pertanian, dan akhirnya mencapai revolusi industri, yang sampai saat ini masih terus berlangsung sebagai perubahan teknologi yang semakin cepat.
B. I. Ordo Mamalia
1. Monotremata mamalia berparuh dan bertelur, tidak memiliki putting susu, dan menyedot susu dari bulu induknya, misalnya : platypus (Ornithorynchus anatinus)/ cungur bebek, echidna
Kingdom     :  Animalia
Filum          : 
Chordata
Kelas          : 
Mammalia
Ordo           : 
Monotremata
Famili         : 
Ornithorhynchidae
Genus         :  Ornithorhynchus
Spesies       :  Ornithorynchus anatinus
2. Marsupialia atau Diprotodontia mamalia berkantung, perkembangan embrionik diselesaikan dalam kantung marsupial, misalnya : kanguru (Marcropus sp)
Kingdom     :  Animalia
Filum          : 
Chordata
Kelas          : 
Mammalia
Subkelas     : 
Marsupialia
Ordo           : 
Diprotodontia
Subordo      : 
Macropodiformes
Famili         : 
Macropodidae
Genus         : 
Macropus sp
3. Artiodactyla mamalia yang memiliki kuku dengan jumlah jari kaki yang genap pada masing-masing kaki, herbivore, misalnya : domba peliharaan (Ovis aries), rusa
Kingdom     :  Animalia
Filum          : 
Chordata
Kelas          : 
Mammalia
Ordo           : 
Artiodactyla
Famili         : 
Bovidae
Subfamili     : 
Caprinae
Genus         : 
Ovis
Spesies       : 
Ovis aries
4. Carnivora mamalia pemakan daging, memilki gigi tajam, runcing dan geraham untuk merobek, misalnya : harimau (Panthera sp), anjing, musang
Kingdom    :  Animalia
Filum          :  Chordata
Kelas         :  Mammalia
Ordo          :  Carnivora
Famili         :  Panthera
Spesies       :  Panthera sp

5. Cetacea mamalia yang hidup di laut dengan badan berbentuk ikan, kaki depan mirip dayung dan tidak ada tungkai belakang serta lapisan tebal lemak sebagai insulasi, misalnya : ikan paus (Balaenoptera omurai), lumba-lumba
Kingdom     :  Animalia
Filum          : 
Chordata
Kelas          : 
Mammalia
Subkelas     : 
Eutheria
Ordo           : 
Cetacea
Upaordo     : 
Mysticeti
Famili         : 
Balaenoptiidae
Genus         : 
Balaenoptera
Spesies       :  Balaenoptera omurai
6. Chiroptera mamalia yang memiliki kaki seperti sayap atau bersayap tangan dengan selaput di antara ruas jari sampai ke belakang hingga tungkai depan bagian belakang,  misalnya : kelelawar (Pteropus vampeirus)
Kingdom     :  Animalia
Filum          :  Chordata
Kelas          :  Mamalia
Ordo           :  Chiroptera
Famili         :  Pteropidae
Genus         :  Pteropus
Species       :  Pteropus vampeirus
7. Edentata mamalia yang memiliki geligi tereduksi atau tidak ada sama sekali, misalnya : Armadillo, kukang
Kingdom    :  Animalia
Filum          :  Chordata
Kelas         :  Mamalia
Ordo          :  Edentata
Famili         :  Dasypodidae


8. Insectivora atau Soricomorpha mamalia pemakan serangga, misalnya : tikus cerurut (Crocidura mutina), landak
Kingdom     :  Animalia
Filum          : 
Chordata
Kelas          : 
Mammalia
Ordo           : 
Soricomorpha
Famili         :  Soricidae
Genus         :  Crocidura
Spesies       :  Crocidura mutina
9. Lagomorpha mamalia yang memiliki gigi seri mamalia yang mirip dengan ordo rodentia tetapi memiliki empat gigi seri atau lebih mirip pahat, kaki belakang lebih panjang dibandingkan dengan kaki depan dan diadaptasikan untuk berlari dan melompat, misalnya : Kelinci (Lepuhnigri collis)

Evolusi Perkembangan aves dan beberapa ordonya


A.    Evolusi Perkembangan Aves
Evolusi burung diperkirakan telah dimulai pada Jurassic Periode, dengan awal burung berasal dari theropoda dinosaurus . , Aves . Burung dikategorikan sebagai kelas biologi , Spesies yang dikenal awal kelas Aves Archaeopteryx lithographica , dari Late Jurassic periode, meskipun Archaeopteryx tidak umum dianggap telah menjadi burung sejati.. Modern filogeni burung terjadi di dinosaurus clade .Menurut konsensus saat ini, Aves dan sekelompok adik, yang order Crocodilia , bersama-sama adalah anggota hidup tunggal sebuah Berperingkat " reptil "clade, yang Archosauria .
  Aves biasanya didefinisikan sebagai semua keturunan dari nenek moyang umum baru-baru ini sebagian besar spesies burung modern tertentu (seperti House Sparrow , Passer domesticus), dan baik Archaeopteryx , atau beberapa spesies prasejarah lebih dekat dengan Neornithes (untuk menghindari masalah yang disebabkan oleh hubungan jelas Archaeopteryx untuk theropoda lain). Jika klasifikasi terakhir digunakan maka kelompok yang lebih besar disebut avialae. Saat ini, hubungan antara dinosaurus, Archaeopteryx, dan burung modern masih diperdebatkan.
Ada bukti yang signifikan bahwa burung berevolusi dari theropoda dinosaurus , khususnya, bahwa burung adalah anggota Maniraptora , sekelompok theropoda yang mencakup dromaeosaurus yang pernah dan oviraptorids , antara lain. [3] Sebagai theropods non-unggas lebih yang terkait erat dengan burung ditemukan , sebelumnya perbedaan yang jelas antara non-burung dan burung menjadi kurang begitu. Penemuan baru-baru ini di timur laut China ( Liaoning Province), menunjukkan bahwa banyak kecil dinosaurus theropoda telah bulu , menyebabkan ambiguitas ini.
Basal Burung Archaeopteryx , dari Jurassic , dikenal sebagai salah satu "pertama rantai yang hilang "dapat ditemukan dalam mendukung evolusi di akhir abad 19, meskipun tidak dianggap sebagai nenek moyang langsung dari burung modern. Confuciusornis lain burung awal, melainkan tinggal di Kapur Awal . Keduanya dapat mendahului oleh texensis Protoavis , meskipun sifat fragmentaris fosil daun ini terbuka untuk meragukan cukup apakah ini merupakan nenek moyang burung. Lainnya Mesozoikum burung termasuk Confuciusornis , yang Enantiornithes , Yanornis , Ichthyornis , Gansus , dan Hesperornithiformes - sekelompok penyelam terbang menyerupai grebes dan loons . Baru-baru ini (2002) menemukan dromaeosaur Cryptovolans (yang mungkin Microraptor ) mampu terbang bertenaga, memiliki sebuah sternum lunas dan telah ribs dengan proses uncinate . Bahkan, Cryptovolans membuat "lebih baik" burung daripada Archaeopteryx yang tidak memiliki beberapa fitur tersebut burung modern. Karena itu, beberapa paleontologis telah menunjukkan bahwa dromaeosaurus yang pernah benar-benar burung basal yang beranggotakan lebih besar adalah sekunder terbang, yaitu bahwa dromaeosaurus yang pernah berevolusi dari burung dan bukan sebaliknya. Bukti untuk teori ini saat ini belum selesai, tapi penggalian terus menggali fosil (terutama di Cina) dari dromaeosaurus yang pernah berbulu aneh. Bagaimanapun, itu cukup yakin bahwa pesawat sayap berbulu memanfaatkan ada di-Jurassic theropods pertengahan dan "mencoba" dalam garis keturunan beberapa varian oleh pertengahan Kapur, seperti di Confuciusornis .Misalnya, ekornya sisa yang tidak layak untuk kemudi, dan bentuk sayap tampaknya agak khusus meskipun kerangka lengan masih cukup "dinosaurian").
Meskipun Ornithischian (burung-berpinggul) dinosaurus berbagi sama pinggul struktur sebagai burung, burung sebenarnya berasal dari saurischian (kadal-berpinggul) dinosaurus jika teori asal dinosaurian benar. Mereka demikian tiba pada struktur kondisi pinggul mereka independen . Bahkan, seperti hip struktur-burung juga mengembangkan ketiga kalinya antara sekelompok aneh theropoda, yang Therizinosauridae .
Sebuah teori alternatif untuk asal dinosaurian burung, didukung oleh beberapa ilmuwan, khususnya Larry Martin dan Alan Feduccia , menyatakan bahwa burung (termasuk maniraptoran "dinosaurus") berevolusi dari archosaurs awal seperti Longisquama . Teori ini ditentang oleh sebagian besar lainnya ahli paleontologi dan ahli dalam pengembangan bulu dan evolusi.

A.    I. Aves dan Ordonya
Kelompok ini mudah dikenal dan dibedakan dengan kelompok-kelompok vertebrata lainnya, yaitu dapat dilihat dari cirinya yang khas yaitu berbulu.
A. Ciri-ciri
1. Berdarah panas (Homoioterm)
2. Badan dilitupi oleh bulu pelepah.
3. Mempunyai paruh yang tidak bergigi dan dua kepak.
4. Mempunyai sisik pada kakinya.
5. Bertelur dan telurnya dilindungi oleh cangkerang keras.
6. Bernafas melalui peparu.
7. Berdarah panas.
B. Klasifikasi
1. Ordo Apterygiformes
Merupakan kelompok burung tak terbang dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Ø Bulu-bulu panjang seperti rambut, tak bercabang.
Ø Sayap kecil.
Ø Paruh panjang, langsing, pada ujungnya terdapat lubang hidung.
Ø Mata kecil.
Ø Leher dan tungkai relatif pendek.
Ø Jari-jari kaki belakang 4.
Ø Tulang dada tanpa lunas.
Ø Telurnya paling besar diantara burung-burung yang masih hidup.
Ø Hidup di permukaan tanah, aktif di malam hari (Nocturnal).
Ø Makanannya cacing atau serangga.
Contoh spesiesnya: Apteryx australis (Burung Kiwi).
2. Ordo Struthioniformes
Merupakan kelompok burung tak terbang dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Ø Ukuran tubuhnya besar.
Ø Kepala, leher dan tungkai berbulu tipis.
Ø Kepala kecil, leher panjang dan teratur.
Ø Paruh pendek dan besar.
Ø Bulu tidak bercabang.
Ø Kaki berjari-jari dua.
Ø Tulang dada tanpa lunas.
Ø Terdapat simfisid pubis.
Ø Tanpa pygostyle.
Contoh spesiesnya: Struthio camelus (Burung Unta).
3. Ordo Rheiformes
Merupakan kelompok burung tak terbang dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Ø Dapat berlari cepat.
Ø Kepala, leher dan paha berbulu.
Ø Bulu tak bercabang.
Ø Sayap cukup besar.
Ø Kaki berjari tiga dengan cakar yang kuat.
Ø Tulang dada tanpa lunas.
Contoh spesiesnya: Rhea Americana.
4. Ordo Casuarriiformes
Merupakan kelompok burung tak terbang dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Ø Ukuran tubuh besar.
Ø Kepala berbulu tipis, leher dan badan berbulu tebal.
Ø Bulu bercabang hamper sama panjang dengan induknya.
Ø Kaki berjari tiga, satu diantaranya bercakar runcing.
Ø Tulang dada tanpa lunas.
Ø Sayap kecil.
Ordo ini terdiri dari dua familia salah satunya familia Casuaridae Contoh spesiesnya: Casuarius casuarius (Kasuari).
5. Ordo Tinamiformes
Merupakan kelompok burung-burung kecil, terestrial, tak pandai terbang dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Ø Sayap kecil bulat.
Ø Tulang dada berlunas.
Ø Bulu ekor dan pygossyle menyusut.
Ø Telur mengkilat.
Ø Pemakan tumbuhan.
Contoh spesiesnya: Eudromia elegans.
6. Ordo Podicipediformes
Mencakup burung-burung air dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Ø Hidup di air tawar, pandai menyelam.
Ø Tungkai terletak jauh di bagian belakang tubuh.
Ø Kaki berlebus.
Ø Ekor pendek.
Ø Tempurung lutut besar.
Ø Tarsus pipih.
Contoh spesiesnya: Podiceps cristalis.
7. Ordo Gaviiformes
Mencakup burung-burung air dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Ø Tungkai pendek, terletak di bagian belakang tubuh.
Ø Ekor terdiri atas 18 – 20 lembar bulu yang kaku.
Ø Jari-jari berselaput renang.
Ø Patella (tempurung lutut) kecil.
Ø Pandai terbang,
Contoh spesiesnya: Gavia immer.
8. Ordo Spheniscitormes
Mencakup semua jenis burung pinguin dengan ciri-ciri umum sebagai berikut:
Ø Burung air tidak dapat terbang.
Ø Memiliki bulu-bulu kecil seperti sisik menutup seluruh tubuh.
Ø Sayap berbentuk seperti dayung, berguna untuk terbang di dalam air.
Ø Kaki berjari-jari 4 menghadap ke depan dan berselaput.
Ø Tulang-tulang berbentuk pipih.
Ø Di bawah kulit terdapat lapisan lemak yang tyebal.
Contoh spesiesnya: Aptenodytes forster (Pinguin).
9. Ordo Procellariiformes
Kelompok burung laut dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Ø Lubang hidung berbentuk buluh.
Ø Paruh tertutup oleh beberepa kepingan bahan tanduk.
Ø Di dalam kepala terdapat kelenjar garam.
Ø Jari-jari belakang sangat mereduksi atau menghilang sama sekali.
Ø Bulu-bulu tersususn padat dan tampak berminyak.
Ø Sayap pankang dan sempit.
Ordo ini terdiri dari empat familia dua di antaranya ialah familia Diomedeidae contoh spesiesnya: Diomedea nigripes (Albatros) dan familia Hydrobatidae contoh spesiesnya Hydrobales pelagicus.
10. Ordo Pelecaniformes
Mencakup burung-burung air dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Ø Lubang hidung sangat mereduksi atau tidak ada sama sekali.
Ø Mempunyao kantung leher.
Ø Kaki berjari 4 dan berselaput.
Ø Paruh panjang dapat membuka leher untuk menangkap dan menelan ikan.
Ø Hidup berkoloni.
Ordo ini mencakup enam familia, beberapa diantranya ialah familia Plecanidae dengan contoh spesiesnya Pelecanus conspicillasis, familia Anhingidae dengan contoh spesiesnya Anhinga anhinga, Phalocrocoracidae dengan contoh spesiesnya Phalocrocorax carbo.

11. Ordo Ciconiiformes
Mencakup burung-burung air dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Ø Leher dan tungkai panjang.
Ø Paruh besar lurus atau berombak tajam.
Ø Jari-jari tanpa selaput.
Ø Bulu-bulu dekoratif.
Ø Burung yang baru menetas tidak berbulu.
Ø Makanannya ikan, atau hewan-hewan air yang lainnya.
Contoh: familia Ardeidae dengan contoh spesiesnya Ardea herodria, familia cicoliniidae dengan contoh spesiesnya Leptoptilos javanicus (Bangau).
12. Ordo Anseriformes
Mencakup bangsa itik dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Ø Paruh lebar tertutup oleh lapisan bahan tanduk yang lunak.
Ø Tepi paruh berlamela (berpematang) transversal.
Ø Lidah berdaging.
Ø Tungkai pendek, jari-jari berselaput.
Ø Ekor umumnya pendek, tersusun atas banyak bulu.
Ordo ini mencakaup dua familia yaitu familia Anhimidae dengan contoh spesiesnya Anhima cornuta, dan familia Anatidae dengan contoh spesiesnya Anas platyrynchos.
13. Ordo Falconiformes
Mencakup burung-burung buas dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Ø Paruh pendek, ujungnya melepas dan runcing, tepi-tepinya tajam.
Ø Jari-jari kaki tajam melengkung sesuai untuk mencengkram mangsanya.
Ø Kuat terbang.
Ordo ini mencakaup lima familia diantaranya yaitu familia Falconidae dengan contoh spesiesnya Falco peregrius, dan familia Accipitridae dengan contoh spesiesnya Haliaster indus.
14. Ordo Galliformes
Mencakup burung-burung terrestrial dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Ø Terbangnya pendek-pendek.
Ø Paruh pendek bulu dengan cabang bulu.
Ø Kaki digunakan untuk berlari dan mengais.
Ø Pemakan biji-biji rerumputan (Graminivor).
Ordo ini mencakaup tujuh familia diantaranya yaitu familia Megapodidae dengan contoh spesiesnya Megapodius, dan familia Phasianidae dengan contoh spesiesnya Pavo mulicus.
15. Ordo Gruiformes
Mencakup berbagai jenis burung yang mempunyai ukuran yang bervariasi dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Ø Ada yang tak pandai terbang dan yang pandai terbang.
Ø Bulu-bulu bercabang.
Ø Tungkai panjang.
Ø Paruh besar.
Ordo ini mencakaup dua belas familia, diantaranya yaitu familia Turnicidae dengan contoh spesiesnya Turnix suscicator (Gemak puyuh), dan familia Rallidae dengan contoh spesiesnya Porphyrula martinica.
16. Ordo Caradriiformes
Mencakup burung-burung pantai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Ø Sayap dan tungkai panjang dan ramping.
Ø Jari-jari berselaput.
Ø Paruh berbentuk buluh sebagi alat penyedot.
Ø Bulu-bulu tebal, tersusun rapat.
Ordo ini meliputi 16 familia, beberapa dianmtaranya ialah familia Jacanidae dengan contoh spesiesnya Hydrophasianus chirurgus, familia Burhinidae dengan contoh spesiesnya Numenius americanus, dan familia Laridae dengan contoh spesiesnya Larus marinus.
17. Ordo Columbiformes
Mencakup burung-burung sebangsa merpati dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Ø Paruh pendek dan langsing.
Ø Tarsus biasanya lebih pendek daripada jari-jari.
Ø Kulit tebal dan halis.
Ø Tembolok besar dan menghasilkan cairan seperti susu (pigeon susu) untuk anaknya.
Ø Pemakan biji-bijian (Graminivor) dan buah-buahan (fragivor).
Ordo ini mencakaup tiga familia, diantaranya yaitu familia Pteroclidae dengan contoh spesiesnya Pterocles alchata, familia Raphidae dengan contoh spesiesnya Raphus cuculatus dan familia columbidae dengan contoh spesiesnya Streptopelia bitorquata.
18. Ordo Psittaciformes
Mencakup burung-burung sebangsa kakatua dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Ø Bulu-bulu berwarna hijau, biru, kuning atau hijau.
Ø Paruh pendek, sempit, tepinya tajam, ujungnya berkait.
Ø Paruh bagian atas bersendi dengan tengkorak sehingga dapat bergerak.
Ø Kaki bertipe “zygodactylus” (dua jari ke depan dua jari ke belakang).
Ø Jari terluar tidak “reversible” (tidak dapat dibalikka ke depan).
Ordo ini mencakaup satu familia psittacidae dengan beberapa contoh spesiesnya Psittacula alexandrii, Cacatua galerita dan Probosciger aterrimus.
19. Ordo Cuculiformes
Mencakup burung-burung yang sering di sebut kuko,dengan cirri-ciri sebagai berikut :
Ø Dua buah jari kaki ke depan, dua buah yang lain ke belakang ; jari terluar dapat di balikan ke depan
Ø Kaki tidak sesusi dengan mencengkram
Ø Ekor panjang
Ø Paruh sedang
Ø Banyak anggota familia ini bersifat parasit (yang betina menitipkan telur –telurnya di sarang burung lain ).
Ordo ini mengcakup dua familia yaitu familia Mosophagidae dengan contoh spesies Tauraco. familia Cuculidae dengan contoh spesies Centropus bengalensis dan Cuculus canorus.
20. Ordo Strigiformes
Mencakup jenis –jenis burung hantu dengan cirri-ciri umum sebabgai berikut :
Ø Kepala besar dan bulat
Ø Mata besar dan menghadap ke depan, di kelilingi oleh bulu-bulu yang tersusun radial ( menjari)
Ø Lubang telinga lebar, sering kali tertutup oleh lipatan kulit
Ø Paruh pendek
Ø Jari kaki mempuyai cakar yang tajam sesuai dengan fungsinya untuk mengcengkeram
Ø Aktif diwaktu malam (nocturnal),predator.
Ordo ini mencakup dua familia yakni familia Tytonidae dengan contoh spesies Tyto alba, familia Strigidae dengan contoh spesies Bubo virginianus.
21. Ordo Caprimulgiformes
Mencakup jenis – jenis burung cabak dengan ciri-ciri umum sebagai berikut :
Ø Paruh kecil dan lunak
Ø Mulut lebar, tepi paruh bagian atas tertutup oleh bulu-bulu peraba yang bentuknya seperti rambut-rambut kaki;
Ø Bulu-bulu halus
Ø Kaki kecil dan linak
Ø Nocturnal, insektivor.
Ordo ini mencakup lima familia. Dua diantaranya adalah familia Caprimulgidae dengan contoh spesies Caprimulgus vociverus familia Podargidae dengan contoh spesies Podargus.
22. Ordo Apodiformes
Mencakup sebangsa burung layang-layang dengan ciri-ciri umu sebagai berikut :
Ø Tubuh kecil
Ø Tungkai sangat kecil
Ø Sayap runcing
Ø Paruh kecil dan lunak, ada yang langsing dengan lidah berbentuk bulu panjang.
Ordo ini mengcakup tiga familia. Dua diantaranya ialah familia Apodidae dengan contoh spesies Collcalia esculenta dan familia Trochilidae denagan contoh spesies Colibri coruncans.
23. Ordo Trogoniformes
Mencakup burung-burung dengan ciri-ciri sebagai berikut :
Ø Paruh pendek dan bahu dengan “rambut-rambut bahu” pada pangkalnya
Ø Kaki kecil dan lunak
Ø Bulu-bulu berwarna cerah, seringkali berwarna hijau.
Ordo ini mengcakup satu familia Trogonidae dengan salah satu contoh spesies Trogon viridis.
24. Ordo Coliiformes
Mencakup burung-burung dengan ciri-ciri sebgai berikut :
Ø Kaki bertipe paserin ( tiga jari kedepan, satu jari kebelakang )
Ø Jari ke-1 dan ke-4 reversibel
Ø Ekor sangat panjang
Ø Pemakan serangga (insektivor) dan buah (frugivor)
Ordo ini mencakup satu familia Colidae dengan contoh spesies Colius macrouros.
25. Ordo Coraciiformmes
Mencakup berbagai jenis burung yang morfologis yang tidak begitu mirip.ciri-ciri umumnya sebagai berikut :
Ø Paruh kuat
Ø Jari-jari ke-3 dan ke -4 bersatu pada bagian pangkal.
Ordo ini mencakup tujuh familia. Dua di antaranya adalah familia Alcedinidae dengan contoh spesies Halcyon chloris dan familia Bucerotidae dengan contoh spesies Buceros bicornis (enggang).
26. Ordo Piciformes
Mencakup jenis-jenis burung yang morfologis tidak begitu mirip.ciri-ciri umumnya adalah sebagai berikut :
Ø Paruh kuat
Ø Bulu ekor kaku,ujungnya runcing
Ø Lidah dengan ujung yang kasar atau di lengkapi dengan bayangan seperti bulu. Lidah dapat di julurkan.
Ordo ini mengcakup lima familia. Tiga diantaranya ialah familia Capitonidae dengan contoh spesies Megalaima corvina, familia Ramphasidae dengan contoh spesies Ramphastor sulfuratus familia Picidae dengan contoh spesies Dinopium javanense.
27. Ordo Passeriformes
Mencakup sejumlah besar jenis burung dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Ø Kaki berjari-jari empat,3 ke depan dan 1 ke belakang
Ø Paruh sesuai dengan memotong.